Rabu, 22 Oktober 2008

Opini Buku Sembilan Elemen Jurnalistik

Buku Sembilan Elemen Jurnalistik karangan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel ini merupakan buku panduan yang sangat berguna untuk kalangan masyrakat khususnya jurnalis. Jurnalis tahu lebih dalam tentang profesinya baik dalam pekerjaan, aturan, maupun kewajiban mereka kepada publik. Sehingga mereka menjadi lebih kompeten dalam profesi mereka sebagai jurnalis. Di dalam buku ini, diterangkan tentang sembilan elemen jurnalisme yang bisa menjadi pedoman bagi jurnalis maupun mahasiswa / mahasiswi yang ingin menjadi seorang jurnalis. Sembilan pedoman tersebut dijelaskan secara jelas dan disertai contoh - contoh yang relevan dengan kehidupan jurnalisme diberbagai negara. Terdapat kelebihan lain yaitu buku ini dapat dipelajari kaum pelajar yang memberi gambaran tentang profesi jurnalis dan apa saja yang harus dikerjakan, kemudian memberikan informasi kepada masyrakat. Di dalam buku tersebut dijelaskan sembilan elemen yang menjadi perhatian para jurnalis untuk mengerjakan kegiatan jurnalistik:

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah kebenaran

2. Loyalitas pertama jurnalisme kepada warga

3. Intisari jurnalisme adalah disiplin dalam verifikasi

4. Para praktisi harus menjaga independensi terhadap sumber berita

5. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan

6. Jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik maupun dukungan warga

7. Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting menjadi menarik, dan relevan

8. Jurnalisme harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional

9. Para praktisinya harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka

Pada bab pertama, beberapa hal yang menurut saya sangat bertolak belakang dan menarik untuk dibahas. Pada bab tersebut terdapat pernyataan “untuk apa jurnalisme ada?”. Dijelaskan dalam buku tersebut jurnalisme ada untuk demokrasi jutaan orang yang terberdayakan arus informasi bebas, menjadi terlibat langsung dalam pemerintahan dan kehidupan pilitik, sosial dan ekonomi. Jelas hal itu dapat dibuktikan dengan adanya jurnalisme, semua orang dapat mengeluarkan aspirasi mereka.

Hal kedua yang menurut saya bertolak belakang, yaitu dikatakan ada beberapa orang yang bersikeras menyatakan bahwa jurnalisme merupakan tindakan berbahaya. Hal itu memang bisa terjadi jika orang – orang menggunakan jurnalisme untuk mencari keuntungan sendiri bukan pada kepentingan masyarakat, dan jila seorang jurnalis tidak bisa membedakan antara kepentingan publik dan kepentingan oknum – oknum tertentu.

Ketika saya membaca bab kedua, saya mulai mengerti akan arti kebenaran. Kebenaran jurnalistik yang merupakan suatu proses yang diawali dengan disiplin profesional dalam mengumpulkan dan verifikasi data. Dengan adanya gambaran tentang kebenaran, buku ini mempunyai nilai tambah karena kebenaran dijelaskan secara sederhana dan membuat pembaca mengerti apa arti dari kebenaran tersebut.

Pada bagian ketiga, dijelaskan untuk siapa jurnalis bekerja. Konteks bab ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari – hari. Seorang jurnalis mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berbagai informasi yang dikemas menjadi berita yang ditujukan untuk seluruh masyarakat. Sehingga masyarakat mengetahui segala berita yang ada. Di dalam buku tersebut, terdapat pernyataan “warga bukanlah pelanggan”. Pernyataan tersebut sangatlah bagus karena semua orang berhak untuk mendapatkan berita dalam pengertian tidak harus membeli dengan uang untuk mendapatkan sebuah berita.

Jurnalisme verifikasi yang terdapat dalam bab keempat dapat dengan mudah saya pahami bahwa dalam jurnalistik diperlukan objektifitas. Bukan pada jurnalisnya, melainkan pada metode yang dijalankan. Buku ini sangatlah efektif, dijelaskan juga berbagai cara untuk menjamin objektifitas yang dapat membuat pembaca mencoba untuk menjalankannya. Buku ini menjelaskan bagaimana seorang jurnalis dapat meningkatkan independensi. Terdapat poin – poin yang dijelaskan, salah satunya adalah jurnalis harus tetap bersifat independen dari pihak – pihak yang mereka liput. Tidak memojokkan dan menyimpang dari fakta yang ada.

Jurnalisme sebagai pengantar kekuasaan seperti yang dijelaskan dalam bab keenam, lebih menitik beratkan pada peran watchdog dan pembuatan investigation reporting untuk dapat membongkar kejahatan.

Terdapat satu elemen yang menurut saya paling menarik dari kesembilan elemen tersebut, yaitu jurnalisme sebagai forum publik karena sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa jurnalisme merupakan fasilitas bagi masyarakat untuk mengungkapkan segala aspirasi kepada pemerintah. Elemen ini menunjukkan efektifitas dan profesionalisme dari seorang jurnalis terhadap suatu berita. Seperti yang dijelaskan dalam buku tersebut, manusia memiliki rasa ingin tahu yang alamiah. Jurnalisme menyediakan suatu wadah yang menampung segala aspirasi (masukan - masukan) dan komentar masyarakat melalui program telepon di radio, talkshow di televisi, opini pembaca, ruang tamu surat kabar, dan lain - lain. Sebagai jurnalis, mereka mengolah aspirasi dan komentar dari masyarakat dengan cara merangkai kata - kata, kemudian mengumpulkan informasi, wawancara untuk dapat membantu masyarakat yang kemudian disalurkan kepada pemerintah. Sehingga komentar - komentar dari masyarakat tersebut dapat diketahui dan dipertimbangkan oleh pemerintah. Dengan demikian, fungsi jurnalisme sebagai forum publik sangat membantu dalam proses pencapaian demokrasi. Saat ini, forum publik menjadi lebih modern dengan adanya internet, sehingga kaum jurnalis dapat mengirim berita secara cepat kepada publik. Dengan hadirnya internet, kebutuhan akan pers yang bertanggung jawab semakin meningkat.

Semua orang bekerja harus memiliki tanggung jawab. Tidak bisa seenaknya saja, begitupun yang dilakukan seorang jurnalis. Jurnalis diharapkan menggunakan nuraninya untuk pertimbangan pribadinya.

Dengan membaca buku Sembilan Elemen Jurnalistik karangan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, saya lebih balajar untuk memperhatikan berita yang ada di surat kabar. Seperti yang dijelaskan syarat suatu berita harus komprehensif dan proporsional. Belakangan ini, judul yang ada di surat kabar terlalu sensasional dan memojokkan pihak yang diberitakan. Terbukti di sini, manfaat yang saya dapatkan setelah membaca buku ini sangatlah besar, membantu saya untuk dapat mengetahui perkembangan dan berbagai contoh kegiatan jurnalisme di berbagai negara, tidak hanya di negara kita saja.

Kekurangan dari buku ini adalah kata - kata yang terdapat dibuku ini terlalu sulit untuk dimengerti oleh pemula yang baru akan merintis menjadi seorang jurnalis. Kasus yang diangkat dalam buku ini cukup asing bagi para jurnalis baru.